Jumat, 13 April 2012

KAPAN ANAK BOLEH PAKAI HP?


Kapan anak boleh punya HP?, Judul ini merupakan pertanyaan yang membebani pikiran banyak orang tua zaman sekarang yang masih peduli pada pendidikan anak. opini inipun dipicu saat sebagian orang tua kelas V dan kelas VI di SDN-2 Sungai Melawen tempat dimana saya mengajar dipanggil ke kantor pada suatu hari, mereka datang karena mendapat panggilan Kepala Sekolah dan Guru BP bahwa anaknya membawa Hp di Sekolah saat kegiatan ESKUL . Masalahnya bukan membawa Hpnya namun alat teknologi canggih yang mereka bawa telah mengganggu aktifitas mereka selama kegiatan dan yang sungguh mengejutkan bawaan mereka yang rata-rata Hp kelas menengah dengan harga di atas 500 ribuan itu banyak fitur-fitur yang seharusnya anak-anak tidak boleh menyaksikanya bahkan ada sms yang isinya jorok, dengan beribu-ribu alasan orang tua menjelaskan pada Kepala Sekolah dan akhirnya dengan sherring itulah ada kesepakatan yang tujuanya baik untuk anak ,dari situlah sekarang timbul pertanyaan bolehkah anak memiliki hp sendiri? Kalau boleh, umur berapa dibolehkan? Usia TK? Usia SD? Usia SMP, SMA, atau setelah mulai kuliah?
HP atau hand phone, seperti kita semua tahu, adalah teknologi komunikasi nirkabel yang saat ini sangat populer dan berharga cukup murah. Semua orang dapat membelinya. Dengan hanya Rp 200.000 kita sudah dapat memiliki hp lengkap dengan nomor perdana. Artinya, orang tua yang tidak kaya sekalipun mampu memiliki dua hp untuk diri sendiri dan anak. Oleh karena itu, tidak sedikit orang tua dengan tanpa beban membelikan HP buat anak mereka yang masih duduk di bangku SD, bahkan TK. Hal ini tentu menjadi tekanan tersendiri bagi anak lain yang belum memiliki hp. Dan pada gilirannya, ini menjadi dilema tersendiri bagi orang tua yang anaknya terus merengek minta hp dengan uang sendiri atau dibelikan orang tua. Haruskah permintaan anak diikuti? Sebelumn memutuskan, ada baiknya orang tua mengetahui potensi efek negatif dari hp bagi anak remaja dan anak-anak, di samping efek positifnya.
Sebuah lembaga di Amerika bernama the National Campaign to Prevent Teen and Unplanned Pregnancy pada 25 September sampai dengan 3 Oktober 2008 mengadakan survei tentang seberapa banyak anak remaja dalam usia antara 13 sampai 19 tahun yang pernah mengakses, melihat, mengirim dan menonton foto dan video porno.
Hasilnya, cukup mengejutkan:
o   20% remaja pernah mengirim gambar porno, semi porno atau video porno yang diperankan mereka sendiri.
o   33% remaja pernah mengirim atau memposting sms bernada seks, via email atau chatting.
o   48% remaja pernah menerima sms atau email porno via hp.
Sementara itu, dampak lain dari kepemilikan hp bagi remaja adalah kurang tidur. Sebuah riset yang diadakan oleh Nielson pada 2009 pada remaja Amerika menemukan bahwa rata-rata mereka mengirim sms 2.899 kali setiap bulan. Termasuk sms-an di tengah malam. Artinya, ini menyebabkan mereka kurang tidur. Kurang tidur (sleep deprivation), menurut direktur the Oakland California Public Health Institute’s Center for Research on Adolescent Health and Development, dapat menyebabkan permasalahan dengan ketajaman mental, stabilitas mood dan hyper-aktif. apalagi saat ini, hp bukan hanya untuk sms-an, tapi juga untuk Facebook-an dan Twitter-an.
Kota bisnis New York bahkan melarang penggunaan hp di sekolah sejak tahun 2006 karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar,  sering dipakai nyontek, memotret yang ada di kamar mandi, dan lain-lain. Pada Mei 2008, Mahkamah Agung AS memperkuat keputusan larangan penggunaan hp di sekolah tersebut, adakah manfaat dari hp? Sebagaimana penemuan teknologi yang lain, manfaatnya tentu saja ada dan bahkan banyak. Terutama sebagai alat komunikasi dengan keluarga, kolega bisnis, dan lain-lain.
Dampak Positif dan Negatif HP Bagi Pelajar sudah jamak kita lihat anak-anak usia sekolah bahkan sekolah dasar dan TK sekalipun banyak yang sudah menggunakan perangkat teknologi/gadget seperti HP bahkan Tablet !! Bahkan ada orang tua yang dengan bangga memperlihatkan dan "memproklamirkan" bahwa anaknya sudah menggunakan dan menenteng HP generasi terbaru kesana kemari. Sebenarnya seberapa besarkah manfaat HP terhadap anak-anak diusia seperti ini ? Apakah sudah ada penelitian mengenai hal ini ? Wallahu a'lam, saya juga tidak tahu, tetapi paling tidak beberapa catatan berikut dapat menjadi acuan untuk menjawab apakah benar HP memberi manfaat yang besar bagi anak-anak atau bahkan sebaliknya. Berikut dampak positif dan negatif yang saya sarikan dari berbagai sumber :
Dampak Positif 
  1. Mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan diluar rumah.
  2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Karena bagaimanapun teknologi ini, hari ini sudah merambah hingga kepelososk-pelosok desa. Dll.
  3. Memperluas jaringan persahabatan. 
Dampak Negatif : 
  1. Mengganggu Perkembangan Anak. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi nanti akan menjadi budak teknologi.
  2. Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
  3. Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP "high end" bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya. 
  4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. 
  5. Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
  6. Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki.
  7. Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
  8. Anak-anak akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan, shalat, makan, belajar bahkan tidur !! Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
  9. Nah, yang terakhir ini rasanya dulu ada penelitian yang pernah saya baca, efek sampingan jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an, bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? apalagi disaat anak-anak pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan dipencet ? Wallahu a'lam.
Jadi, kapan anak boleh punya hp sendiri? Orang tua yang bijak tentu tahu kapan waktu yang tepat untuk mengijinkan anak punya hp sendiri. Yang jelas, pastikan bahwa hp itu akan membawa manfaat, bukan mudarat. Karenanya, mari pikirkan berkali-kali ketika akan memberikan HP kepada anak, timbang dulu manfaat dan mudharatnya Jelaskan kepada mereka dan beri nasehat dengan baik kenapa mereka belum diberi kesempatan untuk membawa HP kesekolah atau bermain dengan teman-temannya. Saya sendiri berpendapat, minimal saat memasuki bangku SLTA. Idealnya saat mulai kuliah dan hal ini memang harus dipertimbangkan agar kejadian di Sekolah saya tidak terulang lagi Semoga bermanfaat.