Jumat, 02 Desember 2011

RAGAM METODE BELAJAR

APAKAH METODE PEMBELAJARAN ITU ?
Metode : cara/teknik yang tersusun secara teratur untuk mencapai tujuan tertentu 
Belajar diartikan sebagai sebuah proses perbaikan-perbaikan pengetahuan dan ketrampilan dengan cara mengalaminya sendiri (melihat, membaca, mendengar, merasakan, melakukan). Disini ada proses transformasi.
CIRI BELAJAR ORANG DEWASA
1. Tdk menyukai suasana formal, karena suasana formal mengekang proses berpikir
2. Orang dewasa selalu ingin memecahkan masalah, aktivitas di luar ruang
3. Orang dewasa akan mengalami kemajuan bila menghadapi masalah nyata
4. Orang dewasa selalu mencari manfaat dari apa yang dialaminya
 METODE PEMBELAJARAN :
adalah cara/teknik yang dipergunakan widyaiswara/guru /fasilitator dalam proses pembelajran agar tercapai tujuan instruktional yang diharapkan.
 Tujuan : kognitif, pemahaman transfer of knowledge (dari pengetahuan hingga sintesis dan evaluasi) afektif , sikap dan perilaku, perasaan, emosi, sistem nilai, sikap hati psikomotorik, ketrampilan motorik yg berhubungan dng anggota tubuh, tindakan, koordinasi antara syaraf dan otot.

MANFAAT METODE PEMBELAJARAN
 
1. Membantu WI dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran.
2. Mempermudah peserta dlm menyerap materi diklat
3. Menghilangkan dinding pemisah antara WI dan peserta diklat
4. Mengali dan memanfaatkan potensi peserta
5. Terjadi kemitraan antara WI dan peserta
6. Menimbulkan perasaan ‘fun’ bagi peserta diklat sehingga motivasi peserta diklat meningkat

WILLIAM A. WARD :
Pengajar biasa ……..memberitahu
Pengajar yang baik …….menjelaskan
Pengajar yang lebih baik …mendemonstrasikan
Pengajar terbaik …… memberikan inspirasi
1. Coba direnungkan dan pahami kata-kata bijak tersebut
2. Coba tentukan metode belajar yang paling efektif

LATAR BELAKANG

CONFUSIUS, 1400 tahun lalu :
Apa yang saya dengar, saya lupa
Apa yang saya lihat, saya ingat
Apa yang saya kerjakan, saya faham

APA KATA AHLI ?

Apa yang saya dengar, saya lupa
Apa yang saya lihat, saya ingat sedikit
Apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan, saya mulai mengerti
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan kerjakan, saya dapatkan pengetahuan dan ketrampilan
Apa yang saya ajarkan, saya kuasai
( MEI SILBERMAN, 1996, active learning, 101, strategies to teach any subject)

FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN

a. Tujuan Instruksional
b. Pengetahuan peserta (kemampuan awal?)
c. Bidang studi/pokok bahasan (ranah mana?)
d. Alokasi waktu dan sarana penunjang
e. Jumlah peserta diklat
f. Pengalaman dan kualitas WI
g. Tempat, tata ruang,situasi, masa, dan kondisi

PENGELOMPOKAN METODE PEMBELAJARAN

1. Model berbagi Informasi : Model orientasi, model sidang umum, model seminar, model konferensi kerja, model simposium, model forum, model panel

2. Model belajar melalui pengalaman : model simulasi, model bermain peran, model sajian situasii, model kelompok aplikasi, model sajian konflik, model sindikat, model kelompok T

3. Model pemecahan masalah : Model curah pendapat, model riuh bicara, model diskusi bebas, model kelompok okupasi, model kelompok silang, model tutorial, model studi kasus, model lokakarya

METODE BELAJAR
1. METODE KULIAH, CERAMAH (berbagi info)
2. METODE SEMINAR (berbagi info)
3. METODE KELOMPOK STUDI KECIL (berbagi info)
4. METODE DISKUSI (pemecahan masalah)
5. METODE BRAINSTORMING (CURAH PENDAPAT) (pemecahan masalah)
6. METODE STUDI KASUS (pemecahan masalah)
7. METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN (melalui pengalaman)
8. METODE SIMULASI (melalui pengalaman)
9. METODE ROLE PLAY (melalui pengalaman)
10. METODE TANYA JAWAB
11. METODE STUDI MANDIRI


1. METODE KULIAH, CERAMAH (lecture)

(kurang mengacu pada konsep belajar aktif)
a.Kegunaan :
. untuk menyajikan pengetahuan, pengalaman, dan pandangan, sasaran kognitif
. Penjelasan konsep, prinsip, dan fakta, pada akhir ceramah/kuliah ditutup dng tanya jawab
. Langkah awal untuk metode yg lain
b. Keuntungan :
. peserta dapat banyak, walaupun waktu terbatas
. dapat dilaksanakan dng peralatan terbatas
. peserta dpt berpartisipasi (tanya, usul, pendapat)
c. Kelemahan
. dapat terjadi ketidak seimbangan berpikir, antara pembicara dan pendengar
. tdk ada kontrol terhadap pendengar
. keberhasilan tdk terukur,
. peran serta peserta pembelajaran rendah

2. METODE SEMINAR

Seminar adalah suatu kegiatan belajar mengajar yg melibatkan sekelompok orang yg mempunyai pengalaman & pengetahuan yg mendalam, atau dianggap mempunyai pengalaman & pengetahuan mendalam tentang suatu hal, & membahas hal tersebut bersama-sama dng tujuan agar setiap peserta dpt saling belajar dan berbagi pengalaman dng rekannya.

a. Kegunaan :
. Membagi pengalaman/pengetahuan kepada orang lain
. Materi adalah sesuatu yg baru

b. Keuntungan :
. Bagi peserta, memperkaya pengetahuan, wawasan
. Peserta boleh berpendapat
. Menumbuhkan perilaku positif
c. Kelemahan :
. Peserta harus berpengetahuan yg memadai mengenai topik
. Sulit dilakukan untuk pendidikan peserta menengah kebawah

4. METODE DISKUSI (TUKAR PIKIRAN)

Membahas suatu masalah dng mengemukakan dasar alasan untuk mencari solusi
a. Kegunaan :
- Menggali ide peserta, & bahkan ide baru yg belum diungkap melatih menghargai pendapat org lain
- Pengembangan diri melalui kerjasama yg terkoordinasi

b. Keuntungan :
Diperoleh banyak informasi, kreativitas
Membiasakan diri dpt meyakinkan orang lain
Membiasakan peserta untuk berargumentasi, berfikir rasional

c. Kelemahan :
peserta harus siap, agar hasil optimal
Hasil diskusi dpt tidak ada, waktu terbuang percuma

5. METODE PROBLEM SOLVING

Merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah sebagai upaya untuk memecahkan masalah.

Langkah-langkah :
1. Ada masalah (dari peserta) yg jelas untuk dipecahkan.
2. Mencari data yg dapat igunakan untuk pemecahan masalah
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah, yg didasarkan dari data yg diperoleh
4. Menguji kebenaran jawaban sementara, agar diperoleh jawaban yg betul-2 cocok
5. Menarik kesimpulan jawaban pemecahan masalah

6. METODE BRAINSTORMING
 
a. Kegunaan :
. Menggali ide peserta, kreativitas, partisipasi,
. Mencari solusi (problem solving)
b. Keuntungan :
. Diperoleh banyak informasi, kreativitas
c. Kelemahan :
. Tidak diketahui hasil akhir
. Pimpinan harus menguasai, untuk mencari solusi
d. Ide :
. Bahwa landasan pemikiran secara kolektif lebih produktif dibanding pemikiran individual

7. METODE STUDI KASUS
 

Metode studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian, atau situasi tertentu, kemudian peserta/siswa ditugasi mencari alternatif pemecahannya

a. Kegunaan : Pengembangan pengetahuan, sikap, berfikir kritis dan menemukan solusi baru dari suatu topik yg dipecahkan
b. Keuntungan :
. Anggota pengetahuannya dpt naik, saat evaluasi
. Keputusan hasil didasarkan atas teori, konsep atau prinsip yg jelas

c. Kelemahan :
. Hasil kesepakatan dpt lama
d. Persyaratan : peserta/siswa, harus memiliki pengetahuan awal tentang masalah tersebut

e. Makna : keberhasilan suatu diklat antara lain bagaimana melibatkan sebanyak mungkin peran peserta, peserta bersinergi

8. METODE DEMONSTRASI
 
a. Kegunaan :
- Untuk meningkatkan pemahaman peserta, dan digunakan untuk diklat dng sasaran psikomotorik
- Hasil nyata & langsung dpt diterapkan
b. Keuntungan :
- Penguasaan substansi peserta terjamin
- Mengurangi kesalahan , karena gambaran jelas

c. Kelemahan :
- Peserta terbatas, dan dpt membosankan kalau diulang-ulang, karena peragaan peserta yg lain
- Alat peraga harus tersedia
- Guru/ Widyaiswara, harus memiliki keahlian yg akan didemokan

9. METODE PRAKTIK
 
Adalah metode mendidik dengan cara memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda seraya diperagakan dengan harapan peserta menjadi jelas dan gambalang sekaligus dapat mempraktikannya materi yg dimaksud.

Tujuan :
1. Memberi pengalaman praktis berarti memberi masukan wawasan ilmu pengetahuan
2. Selanjutnya dng pengalaman praktis wawasan peserta terbuka dan menjadi luas

10. METODE SIMULASI
 
Simulasi diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yg memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk meniru suatu kegiatan atau pekerjaan yg dituntut dlm kehidupan sehari-hari, atau yg berkaitan dng tugas yg akan menjadi tanggung jawabnya

a. Kegunaan :
. memberikan gambaran realita, pada peserta
. Simulasi suatu kegiatan , proses, ketrampilan tertentu yg harus dikuasai peserta
b. Keuntungan :
. Peserta faham benar thd suatu kegiatan
. Resiko pekerjaan yg berbahaya menjadi lebih kecil
. Belajar dari berbuat, meniru
c. Kelemahan :
. Perlu peralatan untuk simulasi
. Kreativitas peserta tidak diperlukan
. Situasi buatan tdk selalu sama dng sebenarnya

11. METODE ROLE PLAY (BERMAIN PERAN)
Bermain peran berarti memainkan suatu peran tertentu sehingga yg bermain harus mampu berbuat (berbicara/bertindak) seperti peran yg dimainkan, mirip dng simulasi. Atau bahkan bermain peran adalah simulasi atau tiruan dari perilaku orang yg diperankan

Kegunaan :
. Untuk memberikan gambaran yg lebih nyata, pada peserta
. Yg dimainkan adalah peran orang, mahluk hidup
b. Keuntungan :
. Peserta faham benar
. Belajar dari berbuat, meniru
c. Kelemahan :
. Pelaksanaannya tidak mudah, harus dihayati benar
d. Makna : melibatkan interaksi antara peserta tentang suatu topik atau situasi.

12. METODE TANYA JAWAB
 
Tanya jawab terjadi apabila terjadi ketidak tahuan atau ketidak pahaman akan sesuatu peristiwa, melalui WI bertanya kepada peserta atau peserta bertanya kepada WI
Kegunaan :
1. untuk merangsang berpikir dan membimbing mencari kebenaran dan memberikan pengertian
2. untuk mengetahui kemampuan peserta
3. memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar
4. melatih peserta untuk berpikir dan berbicara sistematis berdasar pemikiran yg orisinil

13. METODE TULISAN
 
Adalah metode mendidik dengan huruf, simbol-simbol, sehingga dapat dipakai sebagai jembatan untuk mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui peserta.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (al-Alaq: 1-5)

14. METODE KISAH
 
Adalah metode mendidik dengan menceritakan kisah-kisah tokoh, sehingga dapat mengubah hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-hal yang baikdan menjauhkan perbuatan buruk sebagai dampak dari kisah itu.
Kisah selalu memikat karena mengundang pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya makna-makna tsb akan menimbulkan kesan dlm hati pendengarnya.

15. METODE KELOMPOK ORIENTASI

1. Suatu metode pembelajaran yang dimulai dengan memperkenalkan program, lingkungan tempat pembelajaran, sarana dan prasarana yng terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan dikenalnya semua diawal pembelajaran, peserta hilang rasa takut, cemas, tegang, grogi dsb, sehingga diharapkan sasaran pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

16. METODE SIDANG UMUM

1. Metode sidang umum untuk pertemuan formal berskala besar, dan bersifat periodik. SU MPR, disini seluruh anggota terlibat didlam pengambilan keputusan formal.SU PBB, semua anggota dan organisasi internasional terlibat dng pengambilan keputusan tersebut.

17. METODE KONFERENSI (MUKTAMAR) KERJA

1. Suatu metode pembelajaran yang dimulai dengan peserta bertukar pikiran atau merundingkan suatu masalah terlebih dahulu terhadap masalah bersama. Pertemuan diadakan dalam skala besar , seperti Konferensi AA, KTT Asean, Konferensi Meja Bundar.
2. Secara spesifik, konferensi diartikan sebagai rangkaian pertemuan yg membahas topik yg menjadi kepedulian berbagai orang atau kelompok peserta

18. METODE SIMPOSIUM

1. Metode simposium diartikan sebagai wahana pertemuan ilmiah yg resmi. Pembicara menyampaikan pandangan tentang topik tertentu dari berbagai visi, yang akan dibahas secara luas, dan masalah itu akan diurai secara interdisipliner oleh peserta simposium.
2. Tentu hadir berbagai pakar/praktisi yg relkevan agar pembahasan akan memperoleh hasil yg optimal.


19. METODE FORUM
Suatu metode pembelajaran yang dipakai untuk mempersatukan berbagai pendapat yg berbeda. Forum diartikan juga sebagai organisasi yg menghimpun keragaman potensi dalam masyarakat. Menghimpun keragaman

20. METODE PANEL
Metode panel akan melibatkan beberapa pembicara kunci yang disebut sebagai panelis dan peserta. Dengan dibantu moderator, para panelis mencoba membahas masalah kontraversial yg potensial mengundang pendapat yg bertentangan.

kesimpulan penulis :
dari semua ragam metode mengajar/presentasi yang ditulis di atas, semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sangat tergantung dengan kondisi dan situasi yang ada....oleh karena itu sangat dianjurkan agar guru/widyaiswara tidak hanya menggunakan satu metode dalam pembelajaran, tetapi menggunakan banyak teknik....

Kamis, 01 Desember 2011

Struktur Tingkatan/Jenjang Karir Golongan Pegawai Negeri Sipil/PNS Indonesia



Pegawai Negeri Sipil / PNS memiliki golongan dan pangkat masing-masing yang secara berkala dan berjenjang akan meningkat setiap 4 (empat) tahun sekali. Khusus bagi pegawai fungsional seperti guru, dokter, dokter gigi, apoteker, dan lain sebagainya yang golongannya dapat naik setiap 2 (dua) tahun sekali.
Struktur Golongan dan Pangkat PNS di Indonesia :
Golongan Ia = Pangkat Juru Muda
Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1
Golongan Ic = Pangkat Juru
Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1
Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda
Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1
Golongan IIc = Pangkat Pengatur
Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1
Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda
Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1
Golongan IIIc = Pangkat Penata
Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1
Golongan IVa = Pangkat Pembina
Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1
Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda
Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya
Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama
Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negri Sipil / PNS baik di pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP yang berjumlah 9 dijit angka, golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai mana berikut di bawah ini :
Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a
Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/b
Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a
Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b
Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c
Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a
Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker = III/b
Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c

Selasa, 29 November 2011

PESONA BORNEO




bukab promosi bukan iklan tapi pantas untuk dilirik dan dicermati, serta dikunjungi, pesona alam di mana diriku ini hidup dan menyambung hisup, Yah, bagus lah untuk menjadi dokumentasi sementara.

Tanjung Penghujan

Tanjung Keluang


Judul diatas memang terdengar narsis tapi entah bagaimana lagi untuk menggambarkan keindahan alam  di belantara BORNEO. Kemarin kepikiran untuk mencari sedikit gambar tentang Kumai. Searching di google ternyata ada juga. Walaupun Gambar ini hasil searchingan tapi membuat saya lumayan puas. Sebenarnya ingin punya gambar sendiri sih. Soalnya setelah otak-atik di google belum semua terekspos. Jadi ya seadanya dulu.
Pemandangan dari atas. Memang masih terlihat ketinggalan zaman tapi inilah sisi kotaku

Pemandangan dari atas dengan sisi yang lain.

Bandar udara iskandar Pangkalan Bun. (Ini diambil tahun berapa ya kira-kira?)

Sungai di tempat saya memang terlihat hitam gini. Ini karena pengaruh tanah gambut yang ada di Kalimantan

Pesona pantai Kubu, Kumai

tanjung Keluang, tempat yang sering dijadikan tempat tamasya bagi penduduk sekitar(saya juga.hhe)

Mungkin postingan kali ini hanya berisi dokumentasi gambar saja, penjelasan tentang budaya dan keadaan masyarakat sekitar akan saya ulas pada paostingan berikutnya.

Senin, 28 November 2011

TIPS MENGURANGI RADIASI HP ANDA


1. Gunakan Headset
Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak.
2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless
Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.
3. Speakerphone
Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.
4. Gunakan Casing Penahan Radiasi
Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.
5. Sudut Ruangan
Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift.
6. Jangan Selalu Menempel
Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.
7. Diam di Tempat Kala Menelepon
Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.
8. Gunakan Dua Telinga
Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar.
9. Jangan Terlalu Sering Bertelepon Dengan Ponsel
Inilah hal tersulit bagi anda, bagaimana caranya untuk tidak menggunakan ponsel sesring mungkin. Mungkin perasaan anda akan ‘gatal’ jika melihat ponsel itu hanya tergeletak di meja atau diam di saku. Sementara keinginan untuk sekedar ‘say hello’ atau basa basi anda begitu besar. Gunakanlah ponsel hanya untuk keperluan penting demi kesehatan anda.

Minggu, 27 November 2011

REFLEKSI DI PERGANTIAN TAHUN BARU ISLAM 1433 H



Dipublikasikan oleh Khoyum MAkrus - pada hari Ahad 27 November 2011
Bercermin Dari Bencana Alam Untuk Introspeksi Diri
Menyambut Datangnya Tahun Baru Hijriyah

oleh : KHOYUM MAKRUS
Guru PAI di SDN-2 Sungai Melawen


DALIL
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya), dan manusia bertanya mengapa bumi jadi bengini?. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia telah keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan (pekerjaan) mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberap zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”.(Qs. Al Zilzal : 1-8)

ULASAN
Terjemah Al Quran Surat Al Zilzal di atas adalah ilustrasi / gambaran tentang hari yang akan datang. Allah SWT pada hari kemudian nanti akan menggoncang-goncang bumi dengan keras, lalu muntahlah apa yang ada di dalam bumi berupa beban-beban berat dan bumi seakan berkata bahwa apa yang terjadi padanya sudah merupakan perintah Penguasa jagat raya. Saking kerasnya guncangan dan dahsyatnya muntahan material yang keluar dari perut bumi yang mana belum pernah terjadi sebelumnya, manusia jadi heran mengapa hal itu bisa terjadi, bahkan  di luar prediksi para ilmuwan yang sangat pakar tentang geologi.
Akhir-akhir ini fenomena bencana alam di tanah nusantara seolah tak henti-hentinya susul menyusul terjadi. Belum genap 1 dasawarsa telah terjadi berbagai bencana alam. Banjir yang menghanyutkan harta benda dan mahluk bernyawa bergantian dengan longsor yang menghancurkan rumah-rumah serta menewaskan sejumlah manusia. Disusul gempa bumi yang menghancurkan segala yang ada di atasnya dan terkadang diikuti dengan gelombang tsunami yang berhasil menyapu bersih rumah-rumah penduduk tepian pantai hingga radius ratusan meter. Gunung-gunung api yang telah lama tertidur dari aktifitasnya belakangan telah meletus sehingga memaksa penduduk di sekitarnya  mengungsi ke tempat yang lebih aman di samping juga telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kejadian itu semua barulah miniatur hari kiamat yang sesungguhnya. Goncangan gempa bumi yang pernah terjadi dengan dahsyat sekali pun paling-paling hanya berkisar 4 – 8 SR. Bagaimana seandainya gempa bumi berkekuatan lebih dari itu? Wallahu a’lam entah apa yang bakal terjadi.
Begitu pula dengan banjir bandang. Seandainya air lautan tumpah ke daratan dalam jumlah yang signifikan, kemungkinan besar habislah semua penduduknya. Atau seandainya semua gunung berapi yang ada di tanah air meletus semuanya secara bersamaan atau berturut-turut dengan kekuatan erupsi yang dahsyat, luar biasa kebinasaan yang akan terjadi.
Dulu, waktu terjadi tsunami di Aceh tahun 2006 jumlah orang meninggal dunia mencapai angka ratusan ribu. Gempa di Yogya mencapai angka ribuan jiwa. Gempa di Tasikmalaya juga menyebabkan hampir seribu orang menemui ajal. Lalu seandainya diakumulasi dengan korban bencana baru-baru ini seperti banjir longsor di Wasior, Tsunami Mentawai dan Erupsi Gunung Merapi Yogya serta bencana-bencana kecil lainnya, tentu saja luar biasa banyaknya. Belum kalau dihitung kerugian materilnya yang mencapai triliunan rupiah. Masya Allah, betapa makin bangkrutnya negeri ini jika terus menerus diterpa bencana dahsyat.
Berbicara tentang musibah bencana rasanya sangat relevan dengan posisi kita saat ini yang tengah berada di sepertiga terakhir bulan Zulhijjah karena dalam hitungan kurang dari 10 hari kita akan memasuki bulan Muharram sebagai tanda pergantian tahun Hijriah. Tahun hijriah ditetapkan oleh Khalifah Umar ra sebagai awal penangggalan kalender ummat Islam. Umar ra. berlogika bahwa peristiwa Hijrahnya Nabi saw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah memiliki banyak hikmah  yang dalam dan amat monumental untuk dijadikan titik tolak penanggalan hijriyah.
Peristiwa hijrah bukanlah semata-mata cerita tentang orang yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Bukan sekedar peristiwa pindahan massal. Bukan sekedar menyelamatkan jiwa dari ancaman kematian orang-orang kafir Quraisy pada saat itu. Peristiwa hijrah adalah bentuk perintah Allah SWT kepada orang-orang beriman dalam rangka menuyelamatkan aqidah dan dakwah.
Supaya dakwah lebih luas pengaruhnya dan mendapat dukungan yang kuat setelah ditolak di tempat asalnya tumbuh, maka harus mencari lahan-lahan baru yang kondusif. Tanpa wilayah yang penduduknya mendukung dakwah atau dakwah hanya ditopang oleh segelintir orang maka umur dakwah tidak akan bertahan lama jika terus-menerus digerogoti oleh musuh-musuhnya yang sebegitu banyak dan kuat serta menyerang dari segala penjuru.<
Peristiwa Hijrah seolah telah mengubah peta kekuatan ummat Islam dihadapan musuh-mushnya kala itu. Peristiwa Hijrah juga menjadi awal berdirinya daulah Islamiyah di tanah Madinah Al Munawaroh. Itulah hakekat dari peristiwa hijrah.
Oleh ummat Islam peristiwa hijrah diperingati dalam rangka menata jati diri. Mengintrospeksi segala amalan dan ibadah sepanjang tahun yang lalu. Menghitung-hitung amal baik dan buruk kita yang nantinya akan ditimbang di Yaumil Mizan.

RENUNGAN
Kejadian-kejadian bencana yang seolah tengah bersafari keliling Indonesia dari sabang hingga merauke sudah seharusnya menjadi moment berharga bagi kita untuk merefleksi dan sekaligus mengevaluasi diri kita. Makna dari akhir surat Al Zilzal di atas adalah tentang penghitungan amal baik dan buruk manusia pada hari perhitungan nanti yang tidak dapat dihindari oleh seorang jiwa pun. Allah SWT seolah ingin mengingatkan pada manusia saat ini bahwa bencana alam adalah salah satu “early warning” akan kepastian terjadinya hari perhitungan amal manusia.
Marilah sejenak kita putar lagi memori perjalanan hidup setahun ini Jika kedapatan amal baik yang menurut kita sudah lumayan banyaknya, maka harus menjadi tonggak untuk terus menerus lebih baik hingga ajal menjemput kita sekaligus memohon ampun pada Sang Gaffar (Maha Pengampun) kalau-kalau ada amalan yang terlalaikan. Tapi jika ternyata hasil introspeksi kita mendapatkan  keburukan yang banyaklah yang telah kita perbuat, maka sudah selayaknya pula bagi kita untuk segera memperbaiki sambil secara terus-menerus bertobat dan mohon ampun kepada Allah SWT.
Melalui semangat hijrah mari kita tanyakan pada diri kita, misalnya dengan pertanyaan, sudahkan kita shalat dengan baik dan benar sesuai syariat ?. Atau jangan-jangan shalat kita masih “belang blentong”, kadang shalat kadang tidak. Apakah pula kita termasuk orang yang dermawan, yang rajin bersedekah membantu janda dan fakir miskin serta anak yatim? Atau justru kita membiarkannya. Atau kadang-kadang kita juga malas menyumbang untuk pembangunan masjid di kampung kita. Kita biarkan orang yang dalam keadaan kesulitan ekonomi, kelaparan, gizi buruk dan busung lapar. Hati-hati bagi para pemegang jabatan dan kekuasaan. Pengabaian terhadap nasib rakyat yang dipimpinnya akan berujung pada kebinasaan yang kekal.
Jangan anggap sepele amalan buruk dan maksiat yang remeh temeh, karena bagi Allah tak ada yang luput dari perhitungan sekalipun sekecil atom ukuran perbuatan kita. Begitupun terhadap amal baik yang ringan, jangan segan-segan untuk segera kita tunaikan karena nilainya pun tetap dihitung berlipat-lipat banyaknya.
Kini saatnya pula kita harus berpindah atau berhijrah dari black area ke white area/ dark zone to light zone, dari wilayah hitam yang gelap gulita ke wilayah putih yang terang benderang (minazzulumat ilaa nuur). Mengubah perangai, tingkah laku dan ucapan kita dari perangai, tingkah laku dan ucapan yang buruk-buruk (maksadat) menjadi perangai, tingkah laku dan ucapan yang baik-baik (hasanat).
Kita ubah akhlak tercela (majmumah) yang sering menjadi ciri khas kita menjadi akhlaq terpuji (mahmudah) yang senantiasa menghiasi kepribadian kita . Dan tidak pandang bulu, apakah hal-hal yang sepele, sedang atau hal yang besar, semua harus mengalami reformasi total. Reformasi ibadah, reformasi lisan, dan juga refomasi akhlaq. Menata ulang hubungan baik kita dengan Sang Khaliq melalui peningkatan ibadah magdhoh (yang sudah baku aturannya) dan ibadah ghoiru maghdhoh (yang flesible). Mengharmoniskan kembali interaksi kita dengan sesama manusia melalui muamalah-muamalah penuh manfaat. Meningkatkan ketaqwaan kepada Rabbul Izzati dan menyebarkan rahmat bagi sekalian alam dengan cinta dan kasih sayang. Semangat hijrah bukanlah monopoli individu saja. Dia bisa ditularkan kepada orang lain yang sementara ragu-ragu dan berat untuk melangkah menuju ridho dan ampunan Ilahi. Kita dapat membantu menghijrahkan saudara kita seiman menuju jalan yang lurus dan kepada kebahagiaan hakiki. Mungkin saudara kita mengalami hambatan yang sulit baginya untuk terbebas. Lingkungan, keluarga, teman dekat, kekasih atau tradisi terkadang sangat sulit untuk diterabas. Dan introspeksi atau muhasabah, sejatinya tidak perlu menunggu peristiwa pergantian tahun tiba karena tidak ada jaminan nyawa kita masih bersemayam di tubuh yang fana ini hingga tanggal 1 Muharram mendatang. Ulama-ulama akhlaq sering menasehati ummat untuk senantiasa bermuhasabah setiap hari (muhasabah yaumiyah) sebelum berangkat tidur sambil istighfar serta bertekad untuk memperbaiki diri pada esok hari.
Kambali mengengok bancana alam yang lalu. Seharusnya sudah lebih dari cukup kita belajar atau berkaca dari aneka bencana yang menyapa bangsa kita tanpa pernah jemu. Orang-orang yang masih mampu berpikir atau masih dapat mengoptimalkan fungsi akalnya dengan baik mengenai kejadian-kejadian di sekelilingnya sebagaimana termaktub di berbagai surat Alquran, pasti akan merenung akan eksitensi kekuatan Yang Maha Besar. Kekuatan yang tak akan pernah tertandingi hingga kapanpun dan oleh siapa pun sehingga manusia harus bertekuk lutut di hadapan Kekuatan tersebut. Kekuatan yang mampu memaksa manusia untuk mengakui keteledoran dan kekhilafannya sehingga tersungkur memohon ampunan.
Namun jika manusia sama sekali tidak dapat mengambil hikmah dari semua yang tampak di hadapannya, maka berarti manusia yang demkian mengalami gangguan penglihatan hati atau hatinya telah keras membatu sehingga diberi peringatan atau pun tidak, ia akan sama saja.
Akhirnya, mari kita sama-sama mereview perjalanan hidup kita sepanjang tahun 1431 H ini untuk selanjutnya kita perbaiki iman yang mungkin mengalami aus/rusak ke bengkel ruhani terdekat (seperti masjid, majlis taklim, dan majlis zikir). Mari kita tata ulang langkah-langkah kita ke depan dengan cermat dan teliti. Tatap masa depan di tahun 1432 H dengan semangat reformasi total tanpa basa basi.
Tidak perlu lips servis dengan mengatakan saya akan ini, saya akan itu, saya akan begini dan begitu di hadapan orang lain, langsung saja GO ACT TO REFORM. Tak usah peduli dengan cibiran orang sekitar yang bertahan di area gelap, tidak perlu malu dengan pandangan miring teman-teman yang nyaman dalam keburukan, tidak perlu khawatir akan kehilangan popularitas dan komunitas dalam memegang prinsip kebenaran. Letakkan niat berhijrah dengan mengharapkan ridho Allah SWT di atas segalanya sebagaimana pesan Rasul SAW :
“Dari Umar bin Khattab : aku mendengar Rasul saw bersabda : sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dari niatnya. Dan segala  urusannya bagaimana niatnya. Barang siapa yang HIJRAH karena ALLAH & RASULNYA, maka ia HIJRAH karena ALLAH & RASULNYA, dan barang siapa yang HIJRAHNYA karena dunia yang diinginkan serta wanita yang hendak dinikahinya, maka HIJRAHNYA karena kedua hal itu”.(HR. Bukhori & Muslim) .
Kita sambut kehadiran tahun baru dengan memenuhi masjid-masjid atau majlis-majlis zikir dimana saat itu kita dapat melakukan kontemplasi secara berjamaah. Kita hanyutkan jiwa kita bersama lantunan zikir dan doa yang panjang penuh khusyu’ dan khudu’. Kita biarkan air mata penyesalan dan rasa takut mengalir deras membasahi kedua pipi, karena boleh jadi air mata yang mengalir itu adalah bagian dari rahmat dan maghfirah-Nya.
Tidak perlu kita meniru-niru gaya orang lain saat menyambut pergantian tahun dengan cara-cara mubazir dan maksiat. Tiada guna menyambut tahun baru dengan hura-hura dan foya-foya. Kalau itu yang dilakukan, di mana semangat hijrah mau digelorakan?
SELAMAT TAHUN BARU HIRIYAH 1 MUHARRAM 1433 H